🐟 Untuk Memproduksi Suatu Barang Pengusaha Mengeluarkan Biaya Tetap
Dalamilmu ekonomi, fixed cost dan variable cost merupakan dua biaya utama yang perusahaan miliki untuk memproduksi suatu barang dan jasa. Total cost perusahaan mencakup biaya tetap total dan biaya variabel total. Jumlah biaya variabel akan berbeda-beda tergantung dengan jumlah produksi barang.
Penjabaranbiaya yang dikeluarakan untuk operasional adalah sebagai berikut: Total biaya tetap: 50.000.000. Biaya variabel per unit: 30.000. Harga jual per unit: 50.000. Keuntungan yang diinginkan: 20.000.000. Berikut adalah cara menghitung atau mencari nilai unit Break Even Point (BEP) untuk contoh soal ini: BEP = Total biaya tetap : margin
Sebuahperusahaan yang memproduksi barang mengeluarkan biaya tetap sebesar Rp 600.000 600.000 600.000 dan biaya variabel per unit sebesar Rp 2.500. 2.500 . 2.500. Harga jual per unit Rp 3.000 3.000 3.000. a) Tentukan biaya total yang dikeluarkan perusahaan untuk memproduksi 6000 barang! b) Tentukan penerimaan jika produk yang terjual 5.000 5.
Jawaban D. Biaya Produksi. Dilansir dari Encyclopedia Britannica, seluruh beban keuangan yang dikeluarkan oleh produsen untuk memproduksi suatu barang atau jasa disebut biaya produksi. Kemudian, saya sangat menyarankan anda untuk membaca pertanyaan selanjutnya yaitu Suatu perusahaan menghasilkan produksi 500 unit dengan biaya total Rp 100. 000
Menguasaisebagian besar bahan baku utama dalam memproduksi suatu barang. Terbanyak sampai 250 buahhari dan terkecil hanya 50 buahhari. Keuntungan yang diharapkan 225x- x2 rupiah per barang. Lengkap dengan data-data Suatu Perusahaan Memproduksi Barang Dengan 2 Model. Jika biaya rata-rata untuk menghasilkan barang X adalah Rp.
Maka biaya marginal untuk memproduksi kursi sebesar Rp. 400.000. Artinya biaya akan bertambah sebesar Rp. 400.000 jika perusahaan memproduksi satu meja lagi. 2. Ivan merupakan seorang desainer yang setiap tahunnya membuat 100 gaun. Untuk menghasilkan 100 gaun, dia mengeluarkan biaya sebesar Rp. 10.000.000.
Untukmemproduksi suatu barang, pengusaha mengeluarkan biaya tetap rp 1.000.000,00 dan biaya variabel rata-rata rp 400.000,00. apabila harga jual rp - 27817603
BiayaTetap Rata-rata (AFC) Biaya tetap rata-rata merupakan biaya yang apabila biaya tetap (FC) untuk memproduksi sejumlah barang tertentu (Q) dibagi dengan jumlah produksi tersebut. Biaya tetap rata-rata dapat dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut: AFC = TFC / Q e. Biaya Berubah Rata-rata (AVC)
Jawabanpaling sesuai dengan pertanyaan Biaya sewa tempat dan peralatan untuk memproduksi suatu barang adalah Rp15.000.000. Adapun. Jika perusahaan memproduksi barang sebanyak 3.000, agar perusahaan tidak rugi, setiap barang tersebut harus dijual paling sedikit dengan harga dots Biaya sewa tempat dan peralatan untuk memproduksi suatu
b Penggolongan biaya menurut fungsi pokok dalam perusahaan 1) Biaya produksi merupakan biaya yang terjadi untuk mengolah bahan baku menjadi barang jadi yang siap untuk dijual. 2) Biaya pemasaran. Biaya ini terjadi untuk melakukan pemasaran produk, contohnya biaya iklan, biaya pengangkutan, biaya gaji bagian pemasaran.
Biayatotal adalah biaya hasil total seluruh biaya tetap dan biaya variabel yang digunakan terhadap perusahaan untuk menghasilkan barang jadi dalam satu periode tertentu. 5. Biaya Overhead (Overhead Cost) biaya overhead merupakan biaya tambahan atau biaya lain-lain, yang tidak terhubung langsung dengan proses bisnis dan produksi yang dilakukan.
VvSqkki. Pengertian Biaya Variabel dan Biaya Tetap beserta Perbedaannya Anda memiliki sebuah bisnis yang memproduksi sebuah produk? Pernahkah Anda dibuat pusing dengan adanya biaya tidak terduga yang membuat pengeluaran produksi Anda membengkak? Untuk itu, Anda perlu mengetahui definisi mengenai istilah biaya variabel dan informasi lengkap lainnya mengenai istilah tersebut. Biaya variabel adalah istilah yang umum digunakan perusahaan saat melakukan proses produksi suatu barang atau jasa. Istilah lain yang sering digunakan adalah biaya tetap yang dipakai dalam pembukuan operasional di perusahaan. Keduanya yaitu biaya variabel dan biaya tetap termasuk dalam jenis biaya produksi pada perusahaan. Berikut definisi, contoh, dan perbedaannya. Definisi Biaya Variabel Pada bagian ini, akan dibahas mengenai definisi lengkap biaya variabel. Jadi, biaya variabel adalah biaya dalam perusahaan yang dapat berubah secara proporsional karena bergantung pada produksi yang dihasilkan. Naik dan turunnya biaya variabel tergantung pada volume produksi dalam perusahaan. Biaya variabel yang naik artinya produksi meningkat, begitu juga ketika biaya variabel menurun. Biaya variabel dapat disebut jumlah biaya marginal marginal cost dari seluruh unit produksi atau biaya produksi suatu barang. Biaya variabel disebut juga sebagai biaya tingkat level unit-level karena biaya-biaya variabel memiliki variasi dengan jumlah unit yang telah diproduksi. Biaya variabel adalah biaya yang hanya diperlukan ketika proses produksi sedang berlangsung, sehingga biaya variabel adalah dasar pengeluaran per unit yang nantinya dilaporkan. Jenis biaya variabel yang diperlukan dalam proses produksi disebut sebagai pembelian bahan baku. Pengeluaran bagi bahan baku umumnya dipengaruhi oleh target output selama produksi berlangsung. Biaya variabel adalah biaya yang selalu berubah selama proses produksi tersebut berlangsung. Ketika proses produksi berhenti artinya biaya variabel yang dikeluarkan perusahaan tersebut adalah nol. Biaya variabel adalah komponen dalam biaya produksi untuk menentukan harga barang saat pemasaran dengan hitungan per unit. Definisi Biaya Tetap Jika biaya variabel adalah biaya yang berubah secara dinamis bergantung pada proses produksi, maka biaya tetap sebaliknya. Biaya tetap disebut juga fixed cost. Biaya tetap adalah pengeluaran yang tidak mengalami perubahan pada jumlahnya, walaupun volume produksi barang meningkat atau menurun. Biaya tetap memiliki sifat yang pasti sehingga dapat dianggarkan dengan tepat. Aplikasi eBilling dari Klikpajak untuk bayar pajak lebih praktis secara online. Terintegrasi dengan fitur perpajakan online lainnya. Biaya tetap memiliki jumlah nominal yang sama untuk dibayar dalam setiap proses produksinya. Biaya tetap jarang bahkan tidak pernah mengalami pembengkakan meskipun proses produksinya padat, sehingga dapat meningkatkan output. Perusahaan dapat merencanakan anggaran untuk biaya tetap karena sifatnya yang pasti. Biaya tetap biasanya dikeluarkan dalam proses produksi. Contoh Biaya Variabel Contoh biaya variabel adalah biaya bahan langsung, biaya distribusi produksi, biaya komisi, biaya tenaga kerja langsung, serta upah lembur tenaga kerja. Agar dapat memiliki pemahaman yang lebih komprehensif mengenai biaya-biaya tersebut, akan diberikan lima contoh penggunaan biaya tersebut dalam konteks kehidupan sehari-hari. Kelima contoh ini diperhitungkan dalam keberhasilan penjualan produk. Berikut ini penjelasannya. Biaya Bahan Langsung Contoh pertama biaya variabel adalah biaya bahan langsung. Bahan langsung merupakan suatu persediaan bahan baku yang dibeli perusahaan manufaktur untuk membuat barang yang telah jadi, selain itu juga bahan yang berhubungan dalam proses produksi secara langsung. Sedangkan biaya bahan langsung merupakan biaya semua komponen yang digunakan dalam pembuatan suatu produk. Semua bahan langsung harus dapat diukur dan diidentifikasi sebagai kontribusi pada suatu produk. Bahan baku dapat berubah tergantung target produksi barang dan jasa. Biaya Distribusi Produk Contoh kedua biaya variabel adalah biaya yang dikeluarkan ketika mengantarkan suatu produk ke distributor atau end-user, contohnya biaya bensin, mesin produksi, supir, listrik dan lain-lain. Biaya distribusi produk merupakan bagian dari biaya variabel karena jumlahnya sesuai dengan kuantitas produk yang telah didistribusi. Biaya Komisi Contoh ketiga biaya variabel adalah komisi dalam penjualan. Komisi biasanya diberikan kepada tenaga penjual hanya ketika tenaga penjual berhasil menjual produk atau jasa mereka. Oleh karena itu, komisi juga termasuk ke dalam biaya variabel. Komisi penjualan yang akan diperoleh biasanya bervariasi tergantung keuntungan perusahaan maupun produktivitas tenaga penjual. Komisi sewaktu-waktu dapat dipotong apabila perusahaan gagal mencapai margin keuntungan ataupun ketika karyawan perusahaan gagal memenuhi kuota penjualan. Biaya Tenaga Kerja Langsung Contoh keempat biaya variabel adalah biaya tenaga kerja langsung. Biaya ini merupakan upah yang diberikan kepada tenaga kerja yang berhubungan secara langsung dalam proses produksi. Biaya tenaga kerja langsung yaitu jumlah yang dibayarkan untuk setiap unit yang karyawan selesaikan atau terjual. Biaya ini dapat berubah-ubah tergantung laju produksi yang ada. Biaya tenaga kerja langsung tidak sama dengan gaji. Hal ini dikarenakan upah yang diberikan tergantung per unit produk. Upah Lembur Tenaga Kerja Contoh kelima biaya variabel adalah biaya upah yang diberikan kepada tenaga kerja jika harus lembur dalam bekerja. Biaya ini termasuk ke dalam biaya variabel karena tidak setiap saat karyawan harus lembur kerja. Pemilik bisnis biasanya meminta karyawan untuk lembur pada periode tertentu, contohnya saat ingin mengejar suatu target. Contoh Biaya Tetap Contoh biaya tetap adalah biaya sewa gedung, biaya pajak bumi dan bangunan, biaya asuransi, biaya air dan listrik, serta biaya asuransi. Di bawah ini akan dibahas mengenai contoh penggunaan biaya-biaya tersebut dalam kehidupan sehari-hari dalam lima contoh kasus. Kelima contoh ini diperhitungkan dalam keberhasilan penjualan produk. Berikut ini penjelasannya. Biaya Sewa Gedung Contoh pertama biaya tetap adalah biaya yang dikeluarkan untuk menyewa properti, seperti tanah, gedung, dan lainnya. Biaya ini harus rutin dibayarkan sesuatu dengan kesepakatan, walaupun pendapatan perusahaan sedang menurun. Disamping itu, mungkin perusahaan membutuhkan biaya untuk menyewa atau membeli properti. Hal ini juga termasuk biaya tetap. Biaya Pajak Bumi dan Bangunan Contoh kedua biaya tetap adalah biaya Pajak Bumi dan Bangunan PBB. Jika luas propertinya tidak bertambah, maka biaya PBB yang harus dibayar perusahaan setiap tahunnya tidak akan meningkat. Bayar pajak lebih praktis menggunakan aplikasi e-Billing dari Klikpajak. Terintegrasi dengan fitur perpajakan online lainnya. Biaya Asuransi Contoh ketiga biaya tetap adalah biaya asuransi. Program asuransi yang diikuti oleh perusahaan akan terikat dalam pembayaran premi. Hal ini tidak melihat kondisi finansial perusahaan tersebut. Jumlah biaya asuransi umumnya dibayarkan pada setiap bulannya, sehingga termasuk dalam biaya tetap. Biaya Air dan Listrik Contoh keempat biaya tetap adalah biaya air dan listrik. Biaya air dan listrik juga dapat dimasukkan ke dalam biaya variabel, tergantung kebutuhan dari masing-masing perusahaan. Umumnya, semakin tinggi produksi suatu perusahaan, biaya air dan listrik niscaya juga akan semakin meningkat. Akan tetapi, biaya air dan listrik suatu perusahaan tidak akan pernah nol rupiah meskipun aktivitas produksi berhenti. Biaya air dan listrik minimum tetap wajib dibayarkan suatu perusahaan setiap bulannya sehingga biaya ini juga termasuk biaya tetap. Biaya utilitas lainnya, seperti biaya telepon juga termasuk biaya tetap dalam suatu perusahaan. Perbedaan Biaya Variabel serta Biaya Tetap Biaya variabel adalah biaya yang sama pentingnya dengan biaya tetap. Definisi dan contoh dari keduanya telah dibahas sebelumnya. Selanjutnya pembahasan tentang perbedaan biaya variabel dan biaya tetap. Segi Nominal Pembayaran Hal pertama tentang perbedaan biaya tetap dan biaya variabel adalah dari segi nominal pembayaran. Umumnya, nominal biaya tetap akan jauh lebih besar dari biaya variabel. Meskipun perusahaan dalam kondisi keuntungan yang nol, biaya tetap tidak akan mengalami perubahan. Hal ini berbeda dari nominal biaya variabel yang biasanya lebih kecil dan dapat diatur sesuai kondisi finansial perusahaan. Segi Waktu yang Terjadi Hal kedua tentang perbedaan biaya tetap dan biaya variabel adalah dari segi waktu yang terjadi. Biaya tetap merupakan pengeluaran yang tidak terjadi setiap harinya, tetapi mungkin setiap bulan, setiap tahun, atau beberapa tahun satu kali. Sedangkan biaya variabel adalah biaya yang dikeluarkan dalam rentang waktu lebih pendek, mungkin seminggu satu kali atau setiap harinya. Segi Pencatatan Akuntansi Hal ketiga tentang perbedaan biaya tetap dan biaya variabel adalah dari segi pencatatan akuntansi. Setiap perusahaan memiliki laporan keuangannya masing-masing dan membuat perhitungan biaya variabel dan biaya tetapnya. Laporan biaya variabel adalah sebuah laporan yang dibuat setiap hari, setiap minggu, maupun satu bulan sekali menyesuaikan dengan produknya. Hal ini tidak terjadi pada biaya tetap karena intensitas laporan biaya tetap umumnya jarang, seperti satu bulan sekali, satu tahun sekali, bahkan beberapa tahun satu kali. Segi Penentuan Harga Hal keempat tentang perbedaan biaya tetap dan biaya variabel adalah dari segi penentuan harga. Biaya tetap merupakan komponen biaya yang jarang digunakan sebagai dasar untuk menentukan harga produk. Umumnya, jumlah total biaya tetap merupakan benchmark dasar dari biaya suatu perusahaan ketika aktivitasnya dalam keadaan nol. Hal ini berbeda dengan biaya variabel karena menjadi salah satu dasar untuk menentukan harga suatu barang. Segi Produksi yang Ada Hal kelima tentang perbedaan biaya tetap dan biaya variabel adalah dari segi produksi yang ada. Umumnya, biaya tetap merupakan biaya yang tidak berkaitan secara langsung dengan proses produksi suatu barang. Kondisi pengurangan produksi dalam suatu perusahaan tidak mempengaruhi nominal biaya tetap secara signifikan. Akan tetapi, hal ini akan mempengaruhi biaya variabel yang erat dengan proses produksi suatu perusahaan. Biaya variabel dan biaya tetap memiliki perbedaan yang telah dibahas sebelumnya. Sekarang pembahasan tentang rumus biaya variabel dan biaya tetap serta perhitungannya. Rumus Biaya Variabel Perhitungan biaya variabel adalah perhitungan yang dapat diketahui melalui rumus biaya variabel. Biaya Variabel VC = Biaya Total TC – Biaya Tetap FC / Kuantitas Contoh perhitungan Per November 2021, Sasha mengeluarkan biaya produksi sebesar 50 juta rupiah dengan tagihan biaya tetap sebesar 5 juta rupiah. Pada bulan tersebut, Sasha berhasil memproduksi 2500 unit barang, maka biaya variabel adalah Variable Cost November 2021 Sasha = – / 2500 = / 2500 = Oleh karena itu, biaya variabel Sasha pada bulan November 2021 sebesar 18 ribu rupiah per unit produk. Rumus Biaya Tetap Perhitungan biaya tetap adalah perhitungan yang dapat diketahui melalui rumus biaya tetap. Simak rumusnya di bawah ini! Biaya Tetap FC = Total Biaya TC – Biaya Variabel Per Unit UVC X Kuantitas Contoh perhitungan Per Desember 2021, PT. Setia Jaya menghabiskan biaya produksi sebesar 500 juta rupiah, dengan kuantitas produksi sebesar 25 ribu unit barang dan biaya variabel 15 ribu rupiah per produk, maka perhitungan biaya tetap adalah Biaya Tetap Desember 2021 PT. Setia Jaya = – X = – = Oleh karena itu, biaya tetap PT. Setia Jaya pada bulan Desember 2021 sebesar 125 juta rupiah.
Apakah Anda sudah mengetahui bahwa biaya produksi itu dapat menyebabkan inflasi? Anda tahu saat ini bahan pokok mulai meningkat >10% karena terkena dampak krisis wabah corona covid-19. Imbasnya juga dirasakan oleh para pengusaha ketika harus meningkatkan harga jual produk karena mengejar produksi yang cukup meningkat. Dengan kondisi seperti ini dapat mempengaruhi loyalitas customer karena dampak dari harga produk yang cenderung mahal. Seperti apa penetapan biaya produksi untuk menghasilkan produk yang maksimal?Pengertian Biaya ProduksiUnsur dan Jenis-jenisnyaAdapun beberapa jenis-jenis yang dikategorikan dari segi jangka waktu, diantaranya sebagai berikutJangka PanjangCara Menetapkan Biaya Produksi Seperti apa penetapan biaya produksi untuk menghasilkan produk yang maksimal? Anda dapat menggunakan prinsip ekonomi dalam menetapkan biaya produksi seminimal mungkin untuk mendapatkan produk yang maksimal. Pengertian Biaya Produksi Biaya dalam pengertian akutansi biaya dapat diartikan sebagai beban yang harus ditanggung untuk menyediakan suatu barang agar siap dipakai oleh customer. Sama hal dengan biaya produksi yaitu beban yang harus ditanggung oleh produsen untuk menghasilkan suatu proses produksi baik itu biaya jangka pendek maupun jangka panjang. Beban yang ditanggung produsen disini dalam bentuk uang untuk menghasilkan barang atau jasa untuk dipakai oleh customer. Berdasarkan pengertian tersebut memerlukan kecermatan karena ada yang mudah diidentifikasikan, tetapi ada juga yang sulit diidentifikasikan. Unsur dan Jenis-jenisnya Anda harus mengetahui beberapa unsur dan jenisnya agar dapat membantu membaca laporan keuangan yang valid dan akurat, diantaranya sebagai berikut a. Bahan baku atau bahan dasar termasuk bahan setengah jadi. b. Bahan-bahan pembantu atau penolong c. Upah tenaga kerja dari tenaga kerja kuli hingga direktur. d. Penyusutan peralatan produksi. e. Biaya penunjang co biaya angkut, biaya administrasi, pemeliharaan, biaya listrik, biaya keamanan dan asuransi. f. Biaya pemasaran seperti biaya iklan. g. Pajak Adapun beberapa jenis-jenis yang dikategorikan dari segi jangka waktu, diantaranya sebagai berikut Jangka Pendek. Biaya Total Total Cost Yaitu keseluruhan biaya yang dikeluarkan oleh suatu perusahaan yang terdiri dari biaya variabel dan biaya tetap. Biaya Variabel Variabel Cost yaitu Keseluruhan biaya yang dikeluarkan perusahaan dalam faktor produksi dan bersifat Variabel atau dapat berubah – ubah sesuai dengan hasil produksi yang akan dihasilkan. Semakin banyak produk yang dihasilkan, maka semakin besar pula biaya yang harus dikeluarkan. Seperti contohnya biaya bahan baku, upah tenaga kerja, bahan bakar,dls. Biaya Tetap Fixed Cost yaitu Biaya yang tidak berubah mengikuti tingkat produksi. Artinya biaya ini besarnya tidak dipengaruhi oleh jumlah Output yang dihasilkan. Seperti contohnya biaya abonemen telepon, biaya pemeliharaan bangunan, biaya penyusutan dls. Biaya Rata-rata Average Cost yaitu Biaya total untuk memproduksi sejumlah barang tertentu dibagi dengan jumlah produksi tertentu oleh perusahaan tersebut. Biaya Marginal Marginal Cost yaitu Kenaikan biaya produksi yang dikeluarkan untuk menambah satu satuan output. [elementor-template id="26379"] Jangka Panjang Biaya Total Jangka Panjang Long Run Total Cost yaitu keseluruhan biaya total jangka panjang sama dengan perubahan biaya Variabel. Biaya Marginal Jangka Panjang Long Run Marginal Cost yaitu tambahan biaya karena menambah Produksi sebanyak. Biaya Rata-Rata Jangka Panjang Long Run Average Cost yaitu biaya total dibagi jumlah output. Cara Menetapkan Biaya Produksi Pada dasar menetapkannya dapat dihitung dengan Anda menghitung biaya variabel dan biaya tetap. Adapun contoh perhitungannya, sebagai berikut Sebuah pabrik busa sudah memproduksi spring bed sebanyak pcs dalam jangka waktu 1 bulan. Adapun yang menjadi beban bahan baku menghabiskan 200 juta, membeli bahan bakar 50 juta, biaya gaji karyawan 20 juta, biaya listrik telp dan air 25 juta, dan biaya lain-lain penunjang 15 juta, maka berapa total biaya produksinya? Total Biaya Produksi = Perjumlahan biaya variabel dan biaya tetap Biaya variabel, antara lain bahan baku, bahan bakar, biaya gaji karyawan Biaya tetap, antara lain biaya listrik telp air, biaya lain-lain penunjang. Biaya Varibel = Rp. + Rp. + = Rp. Biaya Tetap = Rp. + Rp. = Rp. Total Biaya Produksi = Rp. + Rp. = Rp. Biaya Produksi per Unit = Rp. pcs = Rp. / pcs Dapat disimpulkan pabrik busa dapat menghabiskan biaya produksi sebesar Rp. / bulan. Dan jika dihitung untuk per unit sebesar Rp. /pcs, sehingga jika pabrik itu menjual dengan sistem cuci gudang pada masyarakat umum sebesar Rp. pcs berarti dalam kondisi cuci gudang pun pabrik busa masih mendapatkan keuntungan Rp. /unit. Seperti itulah penjelesan mengenai cara perhitungannya agar dapat menghasilkan produk yang maksimal. Hal tersebut membuat Anda dapat menghasilkan profit semaksimal mungkin. Dalam menghitung profit pastinya Anda memerlukan pembuatan laporan keuangan yang valid dan akurat, namun di era teknologi cloud saat ini Anda sudah bisa menikmati satu sistem pembukuan keuangan bisnis seperti Harmony Smart Accounting Solution yang mana menyediakan 20 lebih jenis laporan keuangan secara real-time yang bisa membantu dalam menganalisa, memeriksa dan mengembangkan bisnis Anda. Harmony merupakan software akuntansi praktis dan mudah, yang merupakan pilihan utama bagi ribuan pemilik bisnis yang ingin memiliki laporan keuangan lengkap walau tanpa memiliki background sebagai keuangan atau akuntan. Coba GRATIS Selama 30 Hari Software Harmony disini.
PENGANTAR ILMU EKONOMI MIKRO BAB 10 TEORI BIAYA PRODUKSI Disusun oleh NAMA ANGGI SUBADI NIM PRODI AKUNTANSI Dosen Pembimbing Neng Riny Rahmawati, SE., ME. SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI STAN IM BANDUNG 2019/2020 KATA PENGANTAR Dengan menyebut nama Allah-SWT yang Maha-Pengasih lagi Maha-Panyayang, segala puji bagi Allah Tuhan semesta-alam. Sehingga makalah dengan tema ilmu ekonomi mikro ini dapat selesai tanpa halangan yang berarti. Makalah ini diberi judul Bab 10 Teori Biaya Produksi. Karya ilmiah ini disusun dengan usaha yang maksimal dan juga berkat bantuan dari berbagai pihak. Pihak-pihak yang berkenan meluangkan waktu, tenaga dan fikirannya untuk menyelesaikan makalah ini. Oleh karena itu saya sampaikan ucapan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada seluruh pihak yang telah membantu dalam menyelesaikan makalah ini. Maka dari itu saya menyadari masih banyak kekurangan dalam karya ilmiah yang saya buat. Mungkin dari segi bahasa, susunan kalimat atau hal lain yang tidak saya sadari. Oleh karena itu saya sebagai penulis sangat mengharapkan kritik dan saran sebagai sarana perbaikan karya ilmiah yang lebih baik. Bandung, September 2020 Penulis DAFTAR ISI Kata Pengantar.......................................................................................... 1 Daftar Isi.................................................................................................. 2 BAB I Pendahuluan A. Latar Belakang....................................................................................... 3 B. Rumusan Masalah................................................................................... 4 C. Tujuan.................................................................................................. 4 BAB II Pembahasan Teori Teori Biaya Produksi................................................................ 5 Biaya Jangka Pendek Dan Jangka Panjang........................................ 7 Kurva Jangka Pendek................................................................... 10 Meminimumkan Kurva Jangka Panjang.............................................. 11 BAB III Contoh Kasus 1................................................................................................. 14 2................................................................................................. 15 3................................................................................................. 16 BAB IV Penutup 17 17 Daftar Pustaka.......................................................................................... 18 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Di dalam dunia ekonomi modern, terutama mengenai makna biaya dan produksi, menjadi salah satu hal yang harus diperhatikan yang tidak bisa dipisahkan layaknya uang keping logam yang memiliki dua muka yang berbeda namun dalam satu kesatuan. Seiring dengan berkembangnya ilmu teknologi, ilmu pengetahuan, dan bertambahnya penduduk, memaksa kebutuhan hidup terus meningkat. Pada saat ini Kebutuhan hidup tidak bisa diambil langsung dari alam, akan tetapi harus diolah dahulu dengan cepat, efesien, dan harga terjangkau. Keadaan ini dimanfaatkan dengan baik oleh sebagian orang untuk memperoleh keuntungan. Akan tetapi, permintaan pasar berubah-ubah sehingga menyulitkan perusahaan untuk melakukan kegiatan produksinya, produk apa yang akan di produksi? Namun dalam melakukan proses produksi suatu barang, perusahaan seharusnya memperhatikan beberapa hal sebelum melakukan produksi, salah satunya kekuatan finansial yang mereka miliki, seperti biaya produksi. Biaya produksi merupakan proses mengeluarkan pengorbanan yang biasanya dapat berupa uang atau peralatan, agar produksi dapat dilaksanakan. Selain biaya produksi, ada biaya-biaya lain yang harus diperhatikan, seperti biaya admintrasi, biaya keuangan, dan biaya pemasaran. Selain itu biaya produksi dapat dibagi dua pula berdasarkan jangka yaitu jangka pendek dan jangka kasus perusahaan besar yang memiliki aset yang cukup banyak, dalam melakukan proses produksi tentu sudah ada perhitungan yang matang jumlah produk yang harus diproduksi supaya memperoleh sebab itu penulis menulis sebuah makalah yang bertajuk “Teori Biaya Produksi”. B. Rumusan Masalah Adapun rumusan masalah dalam tugas mandiri ini adalah 1. Bagaimanakah pengertian teori Biaya Produksi menurut para ahli ? 2. Beberapa konsep biaya jangka pendek dan jangka panjang ? 3. Berbagai bentuk kurva jangka pendek dan jangka panjang ? 4. Penjelasan skala ekonomi dan skala tidak ekonomi ? C. Tujuan 1. Agar mengetahui definisi biaya produksi dari para ahli. 2. Agar mengetahui konsep biaya jangka pendek dan jangka panjang. 3. Agar mengetahui bentuk – bentuk kurva jangka pendek dan jangka panjang. 4. Agar mengatahui definisi skala ekonomi dan skala tidak ekonomi. BAB II PEMBAHASAN A. PENGERTIAN TEORI BIAYA PRODUKSI Ada beberapa pengertian biaya produksi menurut para ahli yaitu Biaya produksi yakni biaya-biaya yang berhubungan langsung dengan produksi dari suatu produk dan akan dipertemukan dengan penghasilan di periode mana produk itu dijual Abdul Halim, 1998 . Biaya produksi merupakan biaya-biaya yang berhubungan dengan produksi suatu item, yaitu jumlah dari bahan langsung, upah langsung, biaya langsung , dan biaya overhead pabrik Amin Widjaya Tunggal, 1993 Biaya produksi merupakan biaya-biaya yang terjadi untuk mengolah bahan baku menjadi produk jadi yang siap untuk dijual Mulyadi,1995 Biaya produksi adalah biaya produksi itu sendiri mencakup semua biaya yang terkait dengan pemerolehan atau pembuatan suatu produk Garrison, Ray H., Eric W. Noreen, Peter C. Brewer, 2008 Dari beberapa pendapat para ahli intinya tetap sama yaitu Biaya produksi adalah semua pengeluaran yang digunakan dalam proses produksi untuk menghasilkan barang atau jasa . Atau Biaya Produksi dapat didefinisikan sebagai semua pengeluaran yang dilakukan oleh perusahaan untuk memperoleh faktor-faktor produksi dan bahan-bahan mentah yag akan digunakan untuk menciptakan barang-barang yang diproduksikan perusahaan tersebut. Biaya produksi yang dikeluarkan setiap perusahaan dapat dibedakan menjadi beberapa jenis 1. Biaya eksplisit Biaya eksplisit adalah pengeluaran-pengeluaran perusahaan yang berupa pembayaran dengan uang untuk mendapatkan faktor-faktor produksi dan bahan mentah yang dibutuhkan . 2. Biaya tersembunyi Biaya tersembunyi adalah taksiran pengeluaran terhadap faktor-faktor produksi yang dimiliki oleh perusahaan itu sendiri. Pengeluaran yang tergolong dengan biaya tersembunyi antara lain adalah Pembayaran untuk keahlian perusahaan produsen tersebut, modalnya sendiri yang digunakan dalam perusahaan, dan bangunan perusahaan yang dimilikinya. 3. Biaya Langsung dan Biaya Tidak Langsung Biaya Langsung adalah biaya yang dapat dihitung untuk tiap unit output yang dihasilkan. yang termasuk biaya langsung adalah biaya untuk pembelian bahan baku, biaya tenaga kerja yang langsung menganai produksi. 4. Biaya Kesempatanoppotunity cost dan Biaya Historis Biaya kesempatan adalah niai dari sumber-sumber ekonomi dalam penggunaan alternatif yang paling baik. Misalnya dalam pembuatan secara alternatif yaitu kayu . Kayu dapat digunakan untuk menghasilkan sesuatu barang maka ada kesempatan yang hilang untuk menghasilkan barang lain dengan kayu tersebut. 5. Nilai kesempatan yang hilang ini merupakan biaya kesempatan. Biaya historis adalah biaya yang dikeluarkan perusahaan waktu membeli faktor produksi. 6. Biaya Incremental Adalah biaya yang timbul sebagai akibat keputusan yang telah dibuat. 7. Biaya Relevan Adalah biaya yang akan dibebankan bila suatu keputusan telat dilakukan. B. FUNGSI BIAYA JANGKA PENDEK DAN JANGKA PANJANG Analisis mengenai biaya produksi perusahaan perlu dibedakan kepada dua jangka waktu jangka pendek dan jangka panjang. Jangka pendek adalah jangka waktu dimana perusahaan dapat menambah salah satu factor produksi yang digunakan dalam proses produksi. Dengan perkataan lain, dalam analisis dimisalkan bahwa sebagian dari factor-faktor produksi yang digunakan dianggap tetap jumlahnya. Sedangkan jangka panjang adalah jangka waktu dimana semua factor produksi dapat mengalami perubahan, yaitu jumlahnya dapat ditambah apabila pertambahan itu diperlukan. Biaya produksi, menurut Sadono Sukirno didefinisikan sebagai semua pengeluaran yang dilakukan oleh perusahaan untuk memperoleh factor-faktor produksi dan bahan-bahan mentah yang akan digunakan untuk menciptakan barang-barang yang akan diproduksikan perusahaan tersebut. Sadono Sukirno 2008208. Biaya produksi yang dikeuarkan perusahaan dapat dibedakan menjadi dua jenis biaya eksplisit dan biaya tersembunyi imputed cost. Biaya eksplisit adalah pengeluaran-pengeluaran perusahaan yang berupa pembayaran dengan uang untuk mendapatkan factor-faktor produksi dan bahan mentah yang dibutuhkan. Sedangkan biaya produksi adalah taksiran pengeluaran terhadap factor-faktor produksi yang dimiliki oleh perusahaan itu sendiri. Menurut Karl E. Case & Ray C. Fair dalam jangka pendek, semua perusahaan kompetitif maupun nonkompetitif memiliki biaya yang harus mereka tanggung apapun output mereka. Sebenarnya, beberapa biaya tetap harus dibayar meskipun berusaha berhenti berproduksi yakni, meskipun outputnya nol. Jenis biaya ini disebut biaya tetap, biaya tetap adalah segala biaya yang tidak tergantung pada tingkat output perusahaan. Biaya ini tetap timbul meskipun perusahaan tidak memproduksi apapun. Tidak ada biaya tetap dalam jangka panjang, dan perusahaan tidak bisa melakukan apapun dalam jangka pendek untuk menghindarinya atau mengubahnya. Dalam jangka panjang, suatu perusahaan tidak memiliki biaya tetap, karena perusahaan itu bisa memperluas, mempersempit, atau keluar dari industry. Perusahaan memang memiliki biaya tertentu dalam jangka panjang yang tergantung pada tingkat output yang mereka pilih. Jenis biaya ini disebut dengan biaya varibel, biaya variable adalah baiya yang tergantung pada tingkat produksi yang dipilih. Biaya tetap dan biaya variable merupakan penyusun biaya total, biaya total adalah biaya tetap ditambah biaya variable. a. Biaya Total TC Biaya total merupakan jumlah keseluruhan biaya produksi yang dikeluarkan perusahaan yang terdiri dari biaya tetap dan biaya variabel. Biaya total dapat dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut TC = TFC + TVC b. Biaya Tetap Total TFC Biaya tetap merupakan biaya yang tidak berubah mengikuti tingkat produksi. Sebagai contoh adalah biaya peneliharaan pabrik dan asuransi, biaya abonemen telepon bulanan. Biaya tetap dapat dihitung sama seperti biaya variabel, yaitu dari penurunan rumus menghitung biaya total. Penuruanan rumus tersebut, adalah TC = FC + VC FC = TC – VC c. Biaya Berubah Total TVC Biaya variabel merupakan biaya yang berubah secara linier sesuai dengan volume output operasi perusahaan. Sebagai contoh adalah biaya pulsa telepon bulanan, biaya pengeluaran untuk upah dan bahan baku. Biaya variabel dapat dihitung dari penurunan rumus menghitung biaya total, yaitu TC = FC + VC VC = TC – FC d. Biaya Tetap Rata-rata AFC Biaya tetap rata-rata merupakan biaya yang apabila biaya tetap FC untuk memproduksi sejumlah barang tertentu Q dibagi dengan jumlah produksi tersebut. Biaya tetap rata-rata dapat dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut AFC = TFC / Q e. Biaya Berubah Rata-rata AVC Biaya variabel rata-rata merupakan biaya yang apabila biaya variabel VC untuk memproduksi sejumlah baran Q dibagi dengan jumlah produksi tertentu. Biaya variabel rata-rata dapat dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut, yaitu AVC = TVC / Q f. Biaya Total Rata-rata AC Biaya total rata-rata merupakan biaya yang apabila biaya total TC untuk memproduksi sejumlah barang tertentu Q dibagi dengan jumlah produksi oleh perusahaan. Biaya total rata-rata dapat dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut, yaitu AC = TC / Q atau AC = AFC + AVC g. Biaya Marjinal MC Biaya marginal dapat juga dikatakan sebagai biaya pertambahan incremental cost. Biaya marginal merupakan kenaikan biaya produksi yang dikeluarkan untuk menambah produksi sebanyak satu unit keluaran tambahan. Biaya marginal dapat dihitung dengan menggunakan rumus MCn = TCn – TC n-1 atau MCn = TC / Q C. BENTUK KURVA JANGKA PENDEK 1. KURVA BIAYA TOTAL Dalam gambar diatas digambarkan 3 jenis kurva yang termasuk dalam golongan kurva-kurva biaya total rata-rata, yaitu Kurva TFC yang menggambarkan biaya tetap total Kurva TVC yang menggambarakan biaya berubah total Kurva TC yang menggambarkan biaya total 2. KURVA BIAYA RATA-RATA Kurva biaya tetap rata-rata berbentuk menurun dari kiri atas ke kanan bawah. Bentuk yang demikian disebabkan karna ia menggambarkan bahwa semakin besar jumlah produksi, semakin kecil biaya tetap rata-rata. 3. HUBUNGAN KURVA MC DAN AVC DAN AC Dalam menggambarkan kurva-kurva biaya rata-rata perlulah disadari dan diingat bahwa kurva AVC dan AC dipotong oleh kurva MC pada titik terendah dari masing-masing kurva tersebut. Hal itu harus dibuat agar tidak menyalahi hukum matematik. 4. KURVA MC Kurva MC menimbulkan sedikit masalah dalam menggambarkan, karena ia menunjukkan pertamn=bahan biaya kalau produksi naik satu unit. Dengan demikian ada dua tingkat produksi yang berkaitan dengan efek tersebut, tingkat produksi sebelum dan sesudah kenaikan produksi. D. CARA MEMINIMUMKAN BIAYA KURVA JANGKA PANJANG Karena dalam jangka panjang perusahaan dapat memperluas kapasitas produksinya, ia harus menentukan besarnya kapasitas pabrik plant size yang akan meminimumkan biaya produksi. Dalam analisis ekonomi kapasitas pabrik digambarkan oleh kurva bioaya total rata-rata AC. Dengan demikian analisis mengenai bagaimana produsen menganalisis kegiatan produksinya dalam usahanya meminimumkan biaya dapat dilakukan dengan memperhatikan kurva AC untuk kapasitas yang berbeda-beda. SKALA EKONOMI DAN TIDAK EKONOMI I. SKALA EKONOMI Skala kegiata produksi jangka penjang dikatakan bersifat mencapai skala ekonomi apabila pertambahan produksi menyebabkan biaya produksi rata-rata menjadi semakin rendah. Produksi yang semakin tinggi menyebabkan perusahaan menambah kapasitas produksi, dan pertambahan kapasitas ini menyebabkan kegiatan memproduksi bertambah efisien. Ini mencerminkan oleh biaya produksi yang bertambah rendah. Ada beberapa faktor penting yang menimbulkan skala ekonomi 1. Spesialisasi Faktor-faktor Produksi Dalam perusahaan yang kecil ukurannya, para pekerja harus menjalankan beberapa tugas. Oleh sebab itu mereka tidak dapat mencapai keterampilan yang tinggi di dalam mengerjakan tugas tertentu. Dalam perusahaan yang besar perlu adanya dilakukan spesialisasi. Setiap pekerja diharuskan melakukan suatu pekerjaan tertentu saja, dan ini menambah keterampilan mereka. Produktivitas mereka bertambah tinggi dan akan menurunkan biaya per unit. 2. Pegurangan Harga Bahan Mentah dan Kebutuhan Produksi Lain Setiap perusahaan membeli bahan mentah, mesin-mesin, dan berbagai jenis peralatan untuk melakukan kegiatan produksi. Harga bahan-bahan tersebut akan memnjadi bertambah murah apabila pembelian bertambah banyak. Makin tinggi produksi, makin banyak bahan-bahan mentahdan peralatan produksi yang digunakan. Keadaan ini menyebabkan biaya per unit akan menjadi semakin murah. 3. Memungkinkan Produk Sampinganby-Products Diproduksi Di dalam perusahaan-perusahaan adakalanya terdapat bahan-bahan yang terbuangwaste, yaitu barang-barang yang tidak terpakai yang merupakan residu yang diciptakan oleh proses produksi. Di dalam perusahaan yang kecil biasanya jumlah tidak banyak dan tidak ekonomis untuk diproses menjadi barang sampingan. Tetapi kalau perusahaan merupakan kegiatan memproduksi yang besar, dan memiliki barang residu yang cukup banyak, barang residu ini dapat diproses menjadi barang yang diproduksi secara sampingan. Kegiatan yang baru ini akan menurunkan biaya per unit dari keseluruhan operasi perusahaan. 4. Mendorong Perkembangan Usaha Lain Kalau sesuatu perusahaan telah menjadi sangat besar, timbul permintaan yang cukup ekonomis untuk mengembangkan kegiatan di bidang usaha lain yang menghasilkan barang-barang atau fasilitas yang dibutuhkan perusahaan yang besar tersebut. Sebagai contoh, pembesaran perusahaan lain akan mendorong pemerintah menyediakan jaringan pengangkutan yang baik, dan fasilitas penyediaanair dan listrik yang murah. Disamping itu perusahaan-perusahaan yang menyediakan jasa-jasa kepada perusahaan yang besar tersebut akan berkembang. Berbagai perkembangan ini akan mengurangi biaya per unit. II. SKALA TIDAK EKONOMI Kegiatan memproduksi suatu perusahaan dikatakan mencapai skala tidak ekonomi apabila pertambahan produksi menyebabkan biaya produksi rata-rata menjadi semakin tinggi. Keadaan ini diwujudkan oleh kegiatan memproduksi yang menurun efisiennya. Wujud skala tidak ekonomi terutama disebabkan oleh organisasi perusahaan yang sudah menjadi sangat besar sekali sehingga menimbulkan kerumitan di dalam mengatur dan memimpinnya. Perusahaan yang terus menerus membesar biasanya berarti jumlah tenaga kerja yang digunakan meliputi beribu-ribu orang, dan mempunyai pabrik dan cabang di berbagai tempat. Sebagai akibatnya kegiatan dan organisasi perusahaan itu sudah menjadi sangat kompleks. Tidak mungkin lagi ia dipimpin oleh seorang manajer saja. Ini dapat mengakibatkan pengambilan keputusan dan kebijakan perusahaan yang sangat kaku dan memakan waktu yang lama untuk merumuskannya. Keadaan ini mengurangi efisiensi kegiatan perusahaan, dan menyebabkan biaya produksi rata-rata semakin tinggi. BAB III CONTOH KASUS A. Kasus 1 Untuk memproduksi suatu barang, pengusaha mengeluarkan biaya tetap Rp dan biaya variabel rata-rata Rp Apabila harga jual Rp maka produksi minimal untuk dapat mencapai titik ampas adalah.. A. 5 B. 10 C. 25 D. 50 E. 100 Pembahasan Diketahui TFC = Rp AVC = Rp. p = Rp Ditanya QBEP = … Jawab QBEP = TFC / p – AVC QBEP = Rp / Rp – Rp = 10 Jawaban B B. Kasus 2 Diketahui Jumlah barang yang diproduksi = 100 Biaya tetap = Rp Biaya variabel = Rp Harga barang = Rp Maka laba perusahaan adalah… A. Rp B. Rp C. Rp D. Rp E. Rp Pembahasan Diketahui Q = 100 FC = Rp VC = Rp. p = Rp Ditanya L Jawab L = p . Q – FC + VC L = x 100 – + = – = C. Kasus 3 Berikut ini data penjualan barang Quantity Price Total revenue Marginal revenue 1 Rp500 Rp500 2 Rp450 Rp900 3 Rp400 Rp1200 Penerimaan marginal MR saat barang yang diproduksi 2 adalah… A. 300 B. 400 C. 450 D. 900 E. Pembahasan MR saat barang yang diproduksi 1 unit menjadi 2 unit MR = Total Revenue 2 – Total Revenue 1 = Rp900 – Rp500 = Rp400 Jawaban B BAB IV PENUTUP A. Kesimpulan Biaya produksi adalah semua pengeluaran yang digunakan dalam proses produksi untuk menghasilkan barang atau jasa . Atau Biaya Produksi dapat didefinisikan sebagai semua pengeluaran yang dilakukan oleh perusahaan untuk memperoleh faktor-faktor produksi dan bahan-bahan mentah yag akan digunakan untuk menciptakan barang-barang yang diproduksikan perusahaan tersebut. Biaya produksi merupakan proses mengeluarkan pengorbanan yang biasanya dapat berupa uang atau peralatan, agar produksi dapat dilaksanakan. Selain biaya produksi, ada biaya-biaya lain yang harus diperhatikan, seperti biaya admintrasi, biaya keuangan, dan biaya pemasaran. Selain itu biaya produksi dapat dibagi dua pula berdasarkan jangka yaitu jangka pendek dan jangka panjang. B. Saran Meskipun saya menginginkan kesempurnaan dalam penyusunan makalah ini akan tetapi pada kenyataannya masih banyak kekurangan yang perlu saya perbaiki. Hal ini dikarenakan masih minimnya pengetahuan saya. Oleh karena itu kritik dan saran yang membangun dari para pembaca sangat saya harapkan sebagai bahan evaluasi untuk kedepannya. DAFTAR PUSTAKA Buku Pengantar Ilmu Ekonomi Mikro Sadono Sukirno
untuk memproduksi suatu barang pengusaha mengeluarkan biaya tetap